sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Menko PMK Ajak Akademisi Terlibat Atasi Masalah Ketenagakerjaan hingga Kemiskinan

Economics editor Binti Mufarida
31/10/2022 10:45 WIB
Menko PMK mengajak pimpinan universitas atau perguruan tinggi untuk membantu pemerintah menghadapi berbagai macam krisis.
Menko PMK Ajak Akademisi Terlibat Atasi Masalah Ketenagakerjaan hingga Kemiskinan. (Foto: MNC Media)
Menko PMK Ajak Akademisi Terlibat Atasi Masalah Ketenagakerjaan hingga Kemiskinan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengajak pimpinan universitas atau perguruan tinggi untuk membantu pemerintah menghadapi berbagai macam krisis. Terutama ancaman krisis pembangunan manusia.

Muhadjir menjelaskan ada beberapa krisis pembangunan manusia yang harus dituntaskan Indonesia, yaitu masalah ketenagakerjaan, relevansi pendidikan, stunting, dan kemiskinan ekstrem.

“Tidak mungkin pemerintah lakukan sendirian tanpa dukungan dari semua pihak khususnya para rektor yang hadir di sini. Karena itu saya secara khusus datang ke sini untuk bersilaturahmi dan memastikan kebijakan telah ditangani dan tersambungkan dengan para rektor,” ungkap Muhadjir dikutip dalam keterangannya saat menjadi pembicara kunci sekaligus membuka kegiatan Konvensi Kampus ke-28 dan Temu Tahunan Ke-24 Forum Rektor Indonesia 2022, Senin (31/10/2022).

Pada kesempatan itu, Muhadjir menyampaikan amanat terkait masalah krisis pembangunan manusia untuk para rektor. Pertama soal ketenagakerjaan dan relevansi pendidikan dengan dunia kerja, Muhadjir meminta supaya kampus berperan dalam merespons Perpres Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi. 

“Di mana para rektor yang paling bertanggung jawab untuk memastikan bahwa Perpres dapat terlaksana dan berhasil,” ungkapnya.

Selanjutnya, terkait masalah stunting, Muhadjir menegaskan Presiden pada tahun 2024 menargetkan stunting turun menjadi 14 persen. Karenanya, dia meminta kampus turut berperan serta dalam mengentaskan stunting melalui jalur pendidikan, riset, atau program pengabdian kampus kepada masyarakat.

Terkait kemiskinan ekstrem, Muhadjir meminta peranan kampus untuk membantu pemerintah mengintervensi pemberdayaan masyarakat supaya target kemiskinan ekstrem 0 persen pada 2030 dapat terpenuhi. Dia mengatakan, kampus dapat berperan dalam menguatkan instrumen kebijakan dan intervensi langsung pada masyarakat.

“Jadi harus kerja keras dalam waktu singkat ini agar perintah Bapak Presiden bisa terpenuhi,” ucapnya.

Dia juga menyoroti ancaman krisis global. Muhadjir meminta agar para rektor dan kampus bisa berkontribusi dalam pemikiran dan program pengabdian masyarakat. Itu karena krisis global harus diwanti-wanti adalah krisis pangan, krisis energi, dan krisis keuangan.

(FRI)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement