“Jadi kemampuan pelajar SMK bisa sesuai dengan kebutuhan industri karena memang kurikulum disusun oleh pelaku industri itu sendiri. Pemerintah hanya menetapkan mata pelajaran seperti Pancasila atau Agama,” imbuhnya.
Muhadjir mengatakan, pemerintah telah bekerja secara optimal sehingga bisa mengurangi angka pengangguran. Berdasarkan data BPS 2022, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Agustus 2022 sebesar 5,86 persen, turun sebesar 0,63 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2021. Selain menyediakan program pelatihan, penurunan ini juga didukung dengan akselerasi investasi dan kebijakan hilirisasi industri di Indonesia.
“Pelaku industri dan usaha bisa merasakan manfaat kebijakan ini. Di samping bisa mengelola SDA, ini juga menimbulkan multiplier effect dari sisi ketenagakerjaan, salah satunya meningkatkan lapangan pekerjaan,” tutup Muhadjir. (RRD)