“Pertama, kami akan mengintegrasikan penggunaan QRIS, mulai dari ticketing, booking hotel, restoran, transportasi, agar memudahkan pelaku UMKM dalam menggunakan pembayaran berbasis digital. Kedua, nanti kami juga akan menyiapkan UMKM binaan kami, yang tentunya sudah kami kurasi untuk kita supply,” kata Perry.
Mengenai big data, BI sudah melakukan konsolidasi dengan Online Travel Agency (OTA) untuk memperoleh data terkait data tujuan wisata, maskapai yang digunakan, hingga demografi wisatawannya. Harapannya, big data ini dapat diolah menjadi reporting system, sehingga membantu Kemenparekraf untuk mengakses data yang akurat. (TYO)