Agus mengatakan, dalam upaya menggenjot daya saing industri nasional, pemerintah telah melakukan sejumlah langkah strategis, antara lain memfasilitasi pemberian insentif fiskal seperti tax allowance, tax holiday dan super deduction tax. Terlebih, industri kimia merupakan satu dari tujuh sektor yang menjadi prioritas pengembangan sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0.
Pemerintah juga memberikan dukungan pada PT Asahimas Chemical terkait penambahan investasi kapasitas PVC dari 550 ribu ton/tahun menjadi 750 ribu ton/tahun dengan nilai Rp1,5 Triliun.
“Mereka telah menyelesaikan pembangunan pengembangan pabriknya dan telah mendapatkan fasilitas tax holiday,” paparnya.
Pertemuan tersebut juga membahas kajian substitusi batu bara dengan Cangkang Kelapa Sawit atau Palm Kernel Shell untuk mendukung kebijakan pengurangan emisi gas rumah kaca, serta dukungan kebijakan pemanfaatan kembali panas buangan sebagai sumber energi.