"Dengan tambahan ini, total pagu tahun 2026 akan meningkat menjadi Rp3,97 triliun," ujarnya.
Agus memaparkan tambahan anggaran ini akan diarahkan pada sejumlah kegiatan utama antara lain yang pertama berada Indonesia sebagai partner country pada penyelenggaraan pameran industri internasional INAPROM tahun 2026 di Rusia ini sebesar Rp202,5 miliar.
Selain itu, pengadaan peralatan laboratorium pendukung penetapan SNI wajib sebesar Rp185 miliar, pengadaan sarana dan prasarana pendidikan vokasi sebesar Rp120,09 miliar, program hilirisasi sumber daya alam dan pengembangan industri prioritas Rp113 miliar. Kemudian program pengembangan industri kecil menengah melalui kegiatan sertifikasi adopsi teknologi kemitraan dan pembiayaan dan akses pasar sebesar Rp107 miliar.
"Lalu ada program restrukturisasi mesin dan peralatan sebesar Rp101,85 miliar, program penyelenggaraan pendidikan tinggi dan menengah vokasi industri Rp76,25 miliar, diklat vokasi sektor industri prioritas sebesar Rp53,90 miliar," tambah Agus.