Kendati core business MIND adalah pertambangan, penempatan Grace Natalie di jajaran Komisaris perusahaan dinilai perlu, sekalipun dia tidak memiliki keahlian di sektor tersebut.
Justru pertimbangan utama Kementerian BUMN selaku pemegang saham MIND ID adalah latar belakang Grace Natalie yang bergelut bertahun-tahun di industri media massa.
Arya mengatakan, MIND ID memerlukan dukungan atau sosok yang paham mengenai media massa. Hal ini didasarkan pada sejumlah pemberitaan perihal kasus anggota holding. Misalnya, PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dan PT Timah Tbk.
Karena itu, pendekatannya media massa sangat diperlukan untuk memberikan informasi yang utuh dan valid.
"Industri pertambanga kita yang dikelola MIND ID itu membutuhkan orang yang paham mengenai support media, kasus Timah, kasus Antam, itu kan butuh banget, apalagi ke depan Freeport, dan sebagainya,” kata dia.
"Butuh orang yang paham mengenai media juga. Kan kita tahu nih, contoh Antam itu telat itu masalah ketika dia sempat kalah melawan crazy rich Surabaya itu, opini dibangun oleh mereka, dan sebagainya, kalah sampai PK, tapi kan kemarin berhasil," kata Arya.
(NIY)