Arifin menyebut Selat Makassar memang memiliki beberapa potensi lapangan besar yang akan mulai diproduksi dalam waktu 2-3 tahun ke depan. Nantinya, produksi gas dari wilayah tersebut bakal digunakan untuk mendukung ketahanan energi dan transisi energi karena bisa mengurangi emisi karbon.
Adapun, proyek IDD yang merupakan proyek gas di perairan laut dalam Kutai Basin dengan kedalaman 1000-2000 meter, telah diakuisisi oleh ENI dari Chevron pada September 2023. Proyek ini telah menjadi bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN).
Pada akhir Juli 2024, Kementerian ESDM telah menyelesaikan persetujuan perpanjangan Blok dan Plan of Development (POD) untuk IDD (Rapak, Ganal) dan Muara Bakau, sehingga tahap pengembangan dapat segera dimulai.
Dengan begitu, ENI saat ini mengelola beberapa Wilayah Kerja (WK) di area Kutai Basin, yang terdiri dari WK produksi/pengembangan, yaitu WK Ganal Rapak, Muara Bakau, West Ganal, Selat Makassar, East Sepinggan, serta WK eksplorasi yaitu WK East Ganal, Peri Mahakam, dan North Ganal yang siap dikembangkan.
(Febrina Ratna)