Selain itu, kata Menteri Teten, Mama-Mama Bambu nantinya akan diajarkan (pelatihan) membuat suvenir dari bambu. Lebih jauh, kata MenkopUKM, dengan mengembangkan kerajinan bambu, sama artinya dengan menjalan program ekonomi restoratif.
"Dalam ekonomi restoratif, salah satu wujudnya adalah memulihkan sumber daya yang rusak atau meregenerasinya sehingga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat lokal. Di sini ada 40 ribu hektare kebun bambu, cara memanennya dengan menjaga regenerasi produksinya. Ini luar biasa," pungkasnya.
(NIA)