sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Menteri Trenggono Ingin Belitung Jadi KEK Kelautan dan Perikanan

Economics editor Taufik Fajar
22/02/2021 21:04 WIB
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ingin menjadikan Belitung sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kelautan dan Perikanan.
Menteri Trenggono Ingin Belitung Jadi KEK Kelautan dan Perikanan (FOTO: MNC Media)
Menteri Trenggono Ingin Belitung Jadi KEK Kelautan dan Perikanan (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Posisi Kabupaten Belitung yang berada di jalur lintasan Singapura-Australia dan potensi kelautan dan perikanannya yang tinggi mencapai 2,1 juta ton per tahun, membuat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ingin menjadikan Belitung sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kelautan dan Perikanan.

"Kawasan ekonomi khusus kelautan dan perikanan, menurut saya Belitung itu tepat," ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono saat bertemu Bupati Belitung dan perwakilan Persatuan Insinyur Indinesia (PII) di Kantor KKP, Jakarta Pusat, Senin (22/2/2021). 

Dia menjelaskan, rencana pengembangan kawasan ekonomi khusus kelautan dan perikanan ini untuk mendukung menggeliatnya industri perikanan dalam negeri, baik untuk pasar domestik maupun ekspor. Selain itu untuk menyerap lebih banyak tenaga kerja di sektor ini.

Potensi perikanan tangkap dari perairan Belitung sangat besar mencapai 2,1 juta ton per tahun yang berada di dua wilayah Pengelolaan Perikanan Negera Republik Indonesia (WPPNRI), yakni 711 dan 712. Daratan dan pesisirnya juga sangat cocok untuk dilakukan budidaya perikanan, salah satunya budidaya kerapu. 

Sementara itu, dari hasil analisis PII yang disampaikan oleh Purba Robert Sianipar, sedikitnya ada empat peluang investasi yang bisa dilakukan di Belitung. Meliputi perikanan tangkap, perikanan budidaya, pengolahan dan ekspor, serta industri pariwisata. Model yang bisa dipakai adalah investasi inti plasma.
  
"Perairan Kabupaten Belitung ini memiliki potensi sumber daya kelautan dan perikanan yang melimpah karena berdampingan dengan Laut Natuna, Selat Karimata, Laut Jawa dan Selat Bangka," ujar Robert.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement