Mayoritas Weighted Average Yield (WAY) pada lelang SUN hari ini turun sebesar 4 s.d. 13 bps dibandingkan WAY lelang sebelumnya, kecuali tenor 15 tahun dan 20 tahun naik masing-masing sebesar 3 bps dan 2 bps. Penurunan WAY terbesar adalah pada SUN tenor 5 tahun yaitu 13 bps.
Dengan tingginya minat investor dan mempertimbangkan yield SBN yang wajar di pasar sekunder dan rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2023, Pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp23 triliun.
Lebih lanjut, dia mengatakan pemerintah senantiasa mempertimbangkan kondisi pasar keuangan terkini, kebutuhan pembiayaan, dan kondisi kas negara, sehingga penerbitan SBN dilakukan sesuai kebutuhan, dengan biaya yang paling optimal dan risiko yang terukur.
Hal ini didorong oleh mulai menurunnya tekanan inflasi global dan potensi resesi di AS yang kemungkinan tidak akan seburuk yang diperkirakan sebelumnya serta didukung oleh proyeksi kondisi ekonomi Emerging Market (EM) yang relatif lebih baik dari advanced countries pada tahun 2023. Di samping itu, Capital flows di bonds market kembali masuk ke negara-negara EM, termasuk Indonesia di sepanjang Januari.
(FRI)