Sementara, penurunan terbesar ekspor nonmigas terjadi pada karet dan barang dari karet HS 40. Selama setahun terakhir ini jika dibandingkan tahun 2021, mengalami penurunan sebesar USD0,72 miliar atau turun 10,13 persen. Dilihat dari volumenya turun 11,60 persen.
"Berdasarkan negara tujuan penurunan terdalam terjadi ekspor ke Amerika Serikat, Tiongkok dan Jepang," sebut Margo.
Margo melanjutkan, sepanjang tahun 2022 ia mencatat peningkatan terbesar ekspor nonmigas terjadi di negara Tiongkok yakni sebesar USD 12,46 miliar. Adapun komoditasnya adalah besi dan baja, nikel, serta biji terak dan abu logam.
"Kemudian di susul oleh negara India, Jepang, Filipinan, dan Malaysia," imbuhnya.
Sedangkan penurunan terbesar ekspor nonmigas yakni di negara Ukraina, Mesir, Myanmar, Georgia, dan Rusia. (RRD)