Wamentan mengklaim, jika program ini berhasil, maka pemerintah akan meningkatkan pengadaan benih dan bibit yang disebarkan kepada perempuan rumah tangga di Indonesia. Berbagai benih yang nantinya disediakan, seperti cabai, tomat, terong dan aneka sayuran lainnya.
"Kita sudah menghitung bahwa kebutuhan-kebutuhan yang bisa dihemat dalam satu rumah tangga bisa mencapai Rp500 ribu, maka dikalikan dengan jumlah rumah tangga yang nanti diharapkan bisa melakukan P2L sebanyak 20 juta KK saja sudah luar biasa," kata Sudaryono.
Menurutnya, pemerintah terus mendorong peningkatan produksi berbagai komoditas pangan. Selain food estate, pemerintah juga mendorong program smart farming hingga klaster khusus kaum ibu agar mulai bertanam.
"Sekali lagi kaum perempuan atau ibu-ibu diharapkan mampu memanfaatkan pekarangannya untuk menanam tanaman pangan," kata dia.
Sebagai informasi, P2L merupakan program Kementan yang difokuskan pada kegiatan kelompok masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan sebagai sumber pangan secara berkelanjutan.
(Fiki Ariyanti)