Kata dia, pemilik agen hanya memberikan MinyaKita kepada pelanggan setianya saja. Sementara pembeli lainnya seperti Santi, tidak kebagian.
"Kalau saya mending enggak jual, karena barangnya langka. Saya jarang kebagian. Di agen harganya juga udah Rp14.000 per liter. Kalau di agen harganya segitu, otomatis saya harus jual di atas itu dong. Nggak bisa kalau harus maksa sesuai HET. Bisa hancur usaha saya," tukasnya.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifi Hasan menjelaskan, adanya kontraksi harga pada MinyaKita disebabkan oleh tingginya pembelian. Hal ini terjadi akibat adanya peningkatan kualitas kemasan MinyaKita.
"Barangnya laris. Minyak Kita sebetulnya medium untuk umum. Tapi sekarang pas udah dipacking (dikemas) bagus, semua beli itu. Kita bisa liat di semua tempat ada, di retail modern ada, di pasar ada," ujar Mendag Zulhas saat melakukan kunjungan ke Pasar Cisalak di Depok, Sabtu (28/1/2023). (NIA)