"Berarti ada perubahan standardisasi yang terjadi di pengusaha muda bahwa kita harus bersaing," ujar dia.
Untuk kewirausahaan, rata-rata negara-negara maju memiliki tingkat entrepreneurship mencapai 14 persen. Sementara Indonesia hanya 3,47 persen. Di Asean, tingkat entrepreneurship di Singapura mencapai 8,76 persen, Malaysia 4,74 persen, sedangkan Thailand mencapai 4,26 persen, sedangkan Indonesia hanya 3,47 persen.
"Kalau dilihat rata-rata entrepreneurship atau kewirausahaan Indonesia itu masih jauh tertinggal sama negara Asia tertinggal, kita bisa melihat bagaimana Thailand, Singapura, Malaysia itu sangat maju. Tapi kalau kita bandingkan dengan negara-negara besar dunia lebih jauh lagi," tutur dia.
Erick menyarankan, perlu adanya gerakan pembaharuan dan inovasi bagi pelaku usaha di sektor teknologi. Artinya, pengembangan digitalisasi menjadi instrumen penting untuk mendorong entrepreneurship di Indonesia.
"Ketika diadu, pasti persaingan ini, di era keterbukaan itu sangat transparan dan itu terlihat," ujar dia. (TYO)