"Setelah izin, jadi pengusaha mereka dihadapkan lagi sesuatu yang mereka tidak pernah lihat sebelumnya, yaitu bagaimana sulitnya mencari market. Dan yang penting setelah marketnya dicari adalah bagaimana dapat dibayar oleh pembelinya," kata dia.
Persoalan lain adalah kualitas produk di Indonesia yang tercatat masih kalah dengan negara-negara Asia lainnya. Perkara kualitas menyebabkan pengusaha kesulitan mendapatkan pasar global.
"Perbedaan daripada kualitas. Karena kualitas yang tidak sesuai dengan yang dijanjikan, orang korea menolak untuk membayar. Begitu menolak membayar 100 juta selesai ceritanya. Nah, ini saya tes, pengen tahu berapa lama, karena saya punya Dirjen pengembangan ekspor nasional. Pengen tahu Berapa lama bisa diselesaikan," tutur Lutfi.
Saat ini pemerintah tengah mematok peningkatan eksportir hingga 500 ribu eksportir sampai 2030, baik skala besar maupun UMKM. Hanya saja masih terdapat sejumlah kendala yang dihadapi oleh pelaku usaha untuk merambah pasar internasional.
Lutfi sendiri mengajak Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, dan sejumlah Menteri lainnya untuk duduk bersama membongkar kendala-kendala yang dihadapi oleh pelaku usaha tersebut.