Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengungkapkan tiga kasus Omicron BA.5 di Indonesia adalah laki-laki. “Ini merupakan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) merupakan delegasi pertemuan The Global Platform Disaster Risk Reduction di Bali tanggal 23-28 Mei," kata Mohammad Syahril dalam konferensi pers secara virtual, Jumat 10 Juni 2022.
Dia menjelaskan, tiga WNA itu tidak punya gejala Covid-19. Sedangkan untuk satu orang yang terinfeksi Omicron BA.4 merupakan warga negara Indonesia (WNI). Adapun subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 ini tengah menyebar di sejumlah negara. Kedua subvarian itu juga memicu lonjakan kasus Covid-19.
Perkembangan kasus varian BA.4 dan BA.5 di Indonesia telah terdeteksi sejak Januari 2022. Menurut Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Erlina Burhan, SpP(K) pada hari Minggu (12/6) kemarin, telah ditemukan empat kasus lokal dari Jakarta.
Dalam paparannya, dr Erlina mengatakan jika dari jumlah kasus yang terdeteksi 8, salah satunya mengalami gejala berat. Diketahui pasien belum melakukan vaksin dosis ketiga atau booster.
"Ini satu-satunya (pasien) mengalami gejala lebih berat. Ada batuk, sesak napas, sakit kepala, lemah, mual, muntah, nyeri abdomen," tutur dr Erlina dalam webinar daring, Minggu (12/6).