Amerika Serikat dan negara-negara di Eropa (kecuali Inggris) memiliki ruang lebih luas dibandingkan Inggris untuk membuat kebijakan dalam mengatasi inflasi. Hal ini terjadi karena mata uang dolar dan Euro lebih banyak digunakan di seluruh dunia sebagai simpanan dibandingkan mata uang pound Inggris.
Kepala ekonom zona euro di Pantheon Macroeconomics, Claus Vistesen, mengatakan di samping memiliki ruang gerak yang lebih luas, negara-negara Eropa dapat membantu masyarakat dan pebisnis menghadapi krisis energi, tetapi dalam jumlah yang terbatas.
Vistesen mengungkit strategi ekonomi ketika pandemi 2020 sedang berlangsung, ia mengungkapkan pemerintah dan bank sentral melakukan kerja sama supaya ekonomi tetap terjaga.
"Bank-bank sentral mencetak setiap dolar, euro, dan pound yang dikeluarkan pemerintah untuk mendukung rumah tangga dan bisnis karena krisis Covid-19," kata Vistesen. Namun, sekarang keadaan telah berubah dan inflasi membuat ekonomi terpuruk. (NIA)
Penulis: Ahmad Dwiantoro