IDXChannel - Indonesia diprediksi akan menyusul Kongo menjadi produsen kobalt terbesar nomor satu dunia. Indonesia telah menyumbang hampir lima persen dari produksi kobalt global dan melampaui produsen yang sudah mapan seperti Australia dan Filipina.
Kobalt menjadi salah satu bahan dasar pembuatan baterai untuk kendaraan listrik (electric vehicle/EV) dan alat-alat berbasis elektronik lainnya. Kobalt kini mengalami perubahan signifikan dalam lanskap produksi globalnya.
Cadangan Kobalt tersebar ke sejumlah negara di dunia, temasuk Indonesia. (Lihat tabel di bawah ini.)
Republik Demokratik Kongo (DRC) telah lama menjadi produsen kobalt terbesar di dunia, dengan menyumbang 73% dari produksi global pada 2022.
Namun, menurut Cobalt Institute sebagaimana dilansir pada Visual Capitalist, dominasi Republik Demokratik Kongo diproyeksikan menurun menjadi 57% pada 2030 karena Indonesia meningkatkan produksi kobalt sebagai produk sampingan dari industri nikel yang berkembang pesat.