IDXChannel - Secara kumulatif selama Januari-Oktober 2022 neraca perdagangan Jawa Timur mengalami defisit sebesar USD7,85 miliar. Hal ini akibat defisit pada sektor migas sebesar USD6,24 miliar dan sektor nonmigas sebesar USD1,61 miliar.
"Kondisi ini membuat kedua sektor tersebut perlu peningkatan kinerja agar neraca perdagangan Jawa Timur secara kumulatif berubah menjadi surplus di periode berikutnya. Selain itu perlu diupayakan untuk menekan atau mengurangi defisit dari sektor migas," ujar Koordinator Tim Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, Umar Sjaifudin dalam rilisnya, Kamis (17/11/2022).
Selama Januari-Oktober 2022, ekspor nonmigas ke kawasan negara ASEAN sebesar USD3,73 miliar atau sebesar 19,64 persen dari total ekspor Jawa Timur pada periode tersebut. Malaysia menjadi tujuan utama dengan nilai ekspor nonmigas mencapai USD1,60 miliar dengan peranan sebesar 8,42 persen.
Ekspor nonmigas ke Uni Eropa pada periode kumulatif tersebut mencapai USD1,56 miliar dengan kontribusi sebesar 8,21 persen. Ekspor ke Belanda merupakan yang terbesar ke Uni Eropa selama periode kumulatif ini yakni sebesar USD 467,55 juta atau dengan peranan sebesar 2,46 persen.
Ekspor nonmigas negara utama lainnya selama periode ini yang terbesar adalah ke Amerika Serikat sebesar USD3,17 miliar atau dengan peranan sebesar 16,67 persen. Disusul ke Jepang sebesar USD2,91 miliar atau dengan peranan sebesar 15,30 persen dan ke Tiongkok dengan nilai sebesar USD2,70 miliar atau dengan kontribusi sebesar 14,20 persen.