Di saat yang sama, impor Indonesia mencatatkan penurunan yang signifikan hingga 26,2 persen hingga September 2024. Angka tersebut mencapai USD366,98 juta dengan volume sebesar 212,49 ribu ton.
"Penurunan impor ini menjadi sinyal baik bagi surplus neraca perdagangan perikanan kita," katanya.
Senada, Direktur Pemasaran Ditjen PDSPKP Erwin Dwiyana mengatakan, negara asal impor terbesar adalah China dengan nilai mencapai USD64,96 juta atau 17,7 persen dari total impor perikanan. Angka tersebut menurun 42,6 persen dibanding tahun sebelumnya. Penurunan terbesar terjadi pada impor Makarel dan Rajungan-Kepiting, yang masing-masing turun lebih dari 50 persen.
"Pemerintah Indonesia terus berkomitmen untuk meningkatkan ekspor produk perikanan melalui berbagai strategi," ujar Erwin.