sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Neraca Dagang RI Juli 2023 Diramal Lesu, Ini Sejumlah Penyebabnya 

Economics editor Maulina Ulfa - Riset
14/08/2023 19:08 WIB
Ekspor dan impor diproyeksikan akan mengalami penurunan secara tahunan (year on year/YoY) pada Juli berdasarkan hasil jajak pendapat Reuters.
Neraca Dagang RI Juli 2023 Diramal Lesu, Ini Sejumlah Penyebabnya. (Foto: MNC Media)
Neraca Dagang RI Juli 2023 Diramal Lesu, Ini Sejumlah Penyebabnya. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Ekspor dan impor diproyeksikan akan mengalami penurunan secara tahunan (year on year/YoY) pada Juli berdasarkan hasil jajak pendapat Reuters yang dipublikasikan Senin (14/8/2023).

Pelemahan ini terjadi di tengah melemahnya perdagangan global, dengan surplus perdagangannya juga diperkirakan akan menyusut.

Perkiraan rata-rata dari 17 ekonom yang disurvei untuk neraca perdagangan Indonesia bulan Juli mencatatkan surplus USD2,53 miliar, turun dari USD3,46 miliar sebulan sebelumnya. (Lihat grafik di bawah ini.)

Ekonomi terbesar di Asia Tenggara ini tercatat membukukan surplus perdagangan terbesarnya tahun lalu karena ekspor melonjak, didorong oleh ledakan komoditas global.

Bulan lalu, ekspor mengalami penurunan 18,3 persen secara tahunan, menyusul penurunan tahunan sebesar 21,18 persen pada Juni. Ini juga sejalan dengan prediksi para ekonom dalam survei yang dilakukan antara 7 dan 14 Agustus.

Sementara impor diproyeksikan kemungkinan turun 15,50 persen secara tahunan, dibandingkan dengan penurunan 18,35 persen pada Juni.

Sementara riset dari Panin Sekuritas menyebutkan pertumbuhan ekspor-impor menurut konsensus merosot masing-masing sebesar 17,9 persen yoy dan 15,2 persen yoy.

“Hal itu disebabkan penurunan harga komoditas serta perlambatan ekonomi global," tulis riset harian dari Panin Sekuritas, Senin (14/8/2023).

Turunnya Harga Komoditas dan Kondisi China

Surplus neraca dagang RI diramalkan mulai menyempit tahun ini karena ekspor menurun di tengah penurunan harga komoditas utama seperti batu bara, minyak kelapa sawit dan nikel.

Harga batu bara di bursa ICE Newcastle untuk kontrak November 2023 mengalami penguatan 10,19 persen dalam sebulan terakhir. Namun, dalam setahun, harga batu bara masih terkontraksi 44,82 persen sejak Agustus 2022.

Minyak sawit berjangka Malaysia diperdagangkan di kisaran MYR 3.700 per ton, tetap berada dalam tren turun dan bertahan di dekat level terendah dalam enam minggu setelah kenaikan MYR 4.000 pada awal Juli.

Harga CPO terbebani oleh terhentinya pemulihan ekonomi di China dan menguatnya dolar AS.

Adapun harga nikel tertekan 1,09 persen pada perdagangan hari ini di level USD19.953 per ton dan berada di level terendah dalam sebulan terakhir. Harga nikel telah terkontraksi 13,11 persen dalam satu tahun terakhir.

Selain itu, salah satu faktor lesunya perdagangan global disebabkan oleh lesunya ekonomi China.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement