sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Neraca Pembayaran Indonesia Surplus USD4 Miliar Sepanjang 2022

Economics editor Nia Deviyana
20/02/2023 12:14 WIB
Bank Indonesia (BI) mencatat kinerja neraca pembayaran Indonesia (NPI) sepanjang 2022 kembali membukukan surplus sebesar USD4,0 miliar dolar AS.
Neraca Pembayaran Indonesia Surplus USD4 Miliar Sepanjang 2022. Foto: MNC Media.
Neraca Pembayaran Indonesia Surplus USD4 Miliar Sepanjang 2022. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Bank Indonesia (BI) mencatat kinerja neraca pembayaran Indonesia (NPI) sepanjang 2022 membukukan surplus sebesar USD4,0 miliar. Surplus NPI di 2022 didorong kinerja ekspor yang makin kuat sehingga menopang ketahanan sektor eksternal.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, menerangkan surplus transaksi berjalan sepanjang 2022 naik signifikan mencapai USD13,2 miliar (1,0% dari PDB) dibandingkan dengan capaian surplus 2021 sebesar USD3,5 miliar (0,3% dari PDB). 

Kinerja tersebut terutama didukung peningkatan ekspor sejalan dengan harga komoditas global yang masih tinggi dan permintaan atas komoditas Indonesia yang tetap baik, di tengah impor yang juga meningkat seiring perbaikan ekonomi domestik. 

Sementara itu, transaksi modal dan finansial sepanjang 2022 mencatat defisit USD8,9 miliar. Hal itu dipicu tingginya ketidakpastian pasar keuangan global. 

Triwulan IV-2022

Kinerja neraca pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan IV 2022 solid dan mampu menopang ketahanan eksternal Indonesia. Erwin menjelaskan NPI pada triwulan IV 2022 mencatat surplus USD4,7 miliar atau meningkat dibandingkan dengan kinerja triwulan sebelumnya yang tercatat defisit USD1,3 miliar. 

"Kinerja NPI triwulan IV 2022 tersebut ditopang oleh surplus transaksi berjalan yang tinggi dan perbaikan defisit transaksi modal dan finansial," ujar dia.

Erwin memerinci transaksi berjalan pada triwulan IV-2022 mencatat surplus sebesar USD4,3 miliar (1,3% dari PDB), melanjutkan capaian surplus pada triwulan sebelumnya sebesar USD4,5 miliar dolar AS (1,3% dari PDB). 

Kinerja transaksi berjalan tersebut bersumber dari surplus neraca perdagangan nonmigas yang terjaga, serta didukung harga komoditas ekspor yang tetap tinggi. 

Selain itu, defisit neraca perdagangan migas menurun seiring dengan tren penurunan harga minyak dunia, di tengah kecenderungan peningkatan kebutuhan bahan bakar pada periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru. 

Kemudian, defisit neraca jasa membaik ditopang kenaikan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sebagai dampak positif penyelenggaraan berbagai event internasional selama periode laporan dan pola musiman akhir tahun. 

Surplus transaksi berjalan juga ditopang oleh peningkatan surplus neraca pendapatan sekunder yang bersumber dari kenaikan penerimaan hibah pemerintah. 

Sementara itu, defisit neraca pendapatan primer meningkat, dipengaruhi pembayaran imbal hasil investasi kepada investor asing yang meningkat sejalan dengan siklus bisnis dan tren kenaikan suku bunga.

Kinerja transaksi modal dan finansial membaik terutama ditopang oleh peningkatan investasi langsung. Transaksi modal dan finansial mencatat perbaikan dari defisit USD5,5 miliar (1,6% dari PDB) pada triwulan III 2022 menjadi defisit USD0,4 miliar (0,1% dari PDB) pada triwulan IV 2022. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement