"Pengiriman sampel perdana ini penting (untuk keberlanjutan ekspor). Sampel itu lah menjadi ujung tombaknya. Makanya waktu pengiriman sampel perdana itu, kita benar-benar memeriksanya. Baik dari sisi organisme tumbuhan karantinanya, maupun hama penyakit hewan karantinanya, kemudian keamanan pangan. Karena itu persyaratan dunia," pungkasnya.
Selain menjadi juara di komoditi sarang burung walet, Sumatera Utara secara umum juga menjadi wilayah dengan pasar ekspor terluas di Indonesia.
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi menyebut Sumatera Utara telah melakukan pengiriman komoditas pertanian ke 107 negara dari 124 negara tujuan ekspor Indonesia.
"Sumatera Utara menjadi nomor yang pertama ekspor pertanian di Gebyar Ekspor tahun ini," ungkap Gubsu.
Dalam program Gebyar Ekspor 2021, jelasnya, Sumut melakukan pengiriman komoditas pertanian dengan volume total sebanyak 102,9 ton senilai Rp2,2 triliun. Sumut cukup signifikan menyumbang total nilai ekspor dalam program ini yang jumlahnya sebesar Rp 14,4 triliun.