Pandangan Indrawan ini dibenarkan juga oleh Dosen Periklanan Universitas Muhamadiyah Jakarta, Agus Hermanto.
Menurut Agus, deretan merek AMDK baru terbilang sangat aktif dalam memperkuat brandingnya di masyarakat melalui beragam level saluran distribusi.
"Dalam strategi branding, selain visi, dan misi, perlu juga eksistensi dalam berkomunikasi ke pasar. Sebagai produsen, promosinya pun tak hanya ke masyarakat, tapi juga pasar jaringan distribusi, yaitu pedagang kecil, besar, wholesaler," ujar Agus.
Langkah komunikasi secara massif ini, dalam pandangan Agus, kurang aktif dilakukan oleh Aqua selaku pemimpin pasar. Hal tersebut dinilai sebagai bentuk arogansi sekaligus kelengahan Aqua karena merasa telah menguasai pasar AMDK nasional.
"Kelengahan inilah yang dimanfaatkan oleh Le Minerale dengan memberikan berbagai insentif yang lebih menarik ke jaringan distribusinya, sehingga mereka lebih tertarik memasarkan Le Minerale," tegas Agus. (TSA)