Usai digabung dengan basis data kependudukan, akhirnya diketahui terdapat banyak nama ganda.
"Dari 193 juta jiwa dan digabung ada angka 155 juta sekian jiwa meliputi nama, NIK dan alamat dan hasilnya ada kurang lebih 21 juta ganda dan tidak padan dengan data kependudukan,"paparnya. (RAMA)