Di sisi lain, OJK menilai, potensi UMKM masih belum maksimal. Berdasarkan survei, UMKM di Jawa Tengah memiliki kendala di aspek pemasaran (51%), pembiayaan (36%), bahan baku (3%), produksi (1%), dan lainnya (9%).
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menyampaikan, dibutuhkan sinergi dan kolaborasi yang kuat dari seluruh pihak untuk terus memberdayakan UMKM, khususnya di bulan Ramadan ini.
“Mari membantu pelaku UMKM dalam berjualan, khususnya di Bulan Ramadan ini. Gerakan Belanja Produk UMKM semoga dapat meningkatkan rasa turut bangga dengan produk buatan lokal, sehingga perekonomian daerah dapat terus meningkat,” kata Taj Yasin.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno pada kesempatan tersebut juga berbagi mengenai berbagai kegiatan kemitraan yang dilakukan oleh Provinsi Jawa Tengah dengan Dinas Koperasi dalam pemberdayaan UMKM.
“Berbagai upaya terus kita lakukan melalui kolaborasi dan sinergi sehingga UMKM naik kelas. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga memiliki program sertifikasi halal, transformasi digital, dan pendampingan UMKM onboarding ke marketplace e-blangkon,” kata Sumarno.
(YNA)