IDXChannel - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat perekonomian Global masih menghadapi tingkat inflasi yang persisten tinggi, karena tekanan global supply chain akibat konflik Rusia Ukraina dan lockdown di Tiongkok.
Juru Bicara OJK, Sekar Putih Djarot mengatakan, di tengah dinamika ekonomi global dan perkembangan geopolitik yang penuh ketidakpastian, indikator perekonomian dan kinerja sektor jasa keuangan dalam kerangka stabilitas sistem keuangan masih terjaga dengan baik.
"Tingginya inflasi global mendorong normalisasi kebijakan moneter yang lebih agresif dan diperkirakan perekonomian global 2022 akan melambat daripada yang diperkirakan sebelumnya," terang Sekar dalam keterangan resminya, Rabu (6/7/2022).
Menurutnya indikator perekonomian domestik masih menunjukkan perbaikan yang terus berlanjut meski laju perbaikan mulai terpengaruh perkembangan perekonomian global.
"Inflasi Mei 2022 berada di level 3,5% year on year, masih terjaga dalam rentang target Bank Indonesia namun terus berada dalam tren meningkat seiring kenaikan harga pangan dan transportasi,"
Sedangkan PMI manufaktur masih berada dalam zona ekspansi, meski tren menurun dalam 9 bulan terakhir akibat kenaikan harga bahan baku.
"Surplus neraca perdagangan berlanjut dan cadangan devisa tetap terjaga namun pertumbuhan impor mulai lebih tinggi dari pertumbuhan ekspor seiring kenaikan permintaan domestik," jelasnya.
(NDA)