"Kami akan memeriksa efek dosis keempat pada tingkat antibodi dan morbiditas dan kami akan mengukur keamanannya. Kami akan mengerti apakah perlu melakukan tembakan keempat, dan kepada siapa," kata Gili Regev-Yochay selaku Direktur Studi tersebut dikutip Channel News Asia (CNA), Senin (27/12/2021).
Sebanyak, 150 pekerja medis Sheba yang mengambil bagian dalam uji coba, telah menerima persetujuan Kementerian Kesehatan, mendapat suntikan booster selambat-lambatnya 20 Agustus.
(NDA)