Selain itu sumber listrik utama di kedua kabupaten tersebut memiliki cadangan daya terbatas yang berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) setempat dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sintang berkapasitas 3x7 megawatt (MW).
“Dengan beroperasinya jaringan transmisi dan gardu induk ini, maka listrik di wilayah Sekadau dan Sintang akan menjadi lebih andal dengan cadangan daya yang lebih besar. Hal tersebut karena listrik yang dihasilkan dari Sistem Kelistrikan Khatulistiwa dapat menyokong hingga ke wilayah tersebut. Sehingga apabila terjadi defisit daya atau gangguan kelistrikan, recovery yang dilakukan oleh PLN akan menjadi lebih cepat,” ungkap Reisal.
Jaringan transmisi Sanggau-Sekadau-Sintang ini membentang sepanjang 111,95 kilometer (km) yang melintasi 3 kabupaten, 7 kecamatan, 3 kelurahan, dan 18 desa di Kalimantan Barat. Listrik dari Sistem Kelistrikan Khatulistiwa itu terhubung melalui transmisi Tayan-Sanggau yang telah lebih dahulu beroperasi.
"Rata-rata nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk dua jalur transmisi dan dua GI tersebut sebesar 75,65 persen," tutur Reisal.