IDXChannel - Amortisasi dan depresiasi adalah dua konsep penting dalam akuntansi yang terkait dengan pengalokasian biaya aset selama masa manfaatnya. Meski keduanya mengacu pada proses pengurangan nilai aset, ada beberapa perbedaan mendasar yang perlu dipahami.
Perbedaan Amortisasi dan Depresiasi dalam Akuntansi
Berikut adalah 4 perbedaan utama antara amortisasi dan depresiasi:
1. Jenis Aset yang Dikenakan
a) Amortisasi
Digunakan untuk aset tidak berwujud, seperti hak paten, merek dagang, atau lisensi. Aset ini tidak memiliki bentuk fisik namun tetap memiliki nilai yang dapat disusutkan.
b) Depresiasi
Digunakan untuk aset berwujud yang digunakan dalam operasi bisnis, seperti mesin, peralatan, atau gedung. Aset ini memiliki bentuk fisik dan nilai yang menurun seiring waktu.
2. Metode Perhitungan
a) Amortisasi
Biasanya dihitung dengan metode garis lurus, yang membagi nilai aset dengan umur manfaatnya. Setiap tahun, jumlah yang sama dibebankan sebagai biaya.
b) Depresiasi
Dapat dihitung menggunakan berbagai metode, seperti garis lurus, saldo menurun, atau jumlah angka tahun. Metode yang digunakan tergantung pada jenis dan umur aset.
3. Waktu Pengalokasian Biaya
a) Amortisasi
Pengalokasian biaya dilakukan selama periode tertentu, tergantung pada durasi manfaat ekonomis aset tidak berwujud. Proses ini biasanya lebih cepat dan sederhana.
b) Depresiasi
Pengalokasian biaya biasanya lebih lama, karena aset berwujud sering kali memiliki umur manfaat yang lebih panjang. Penyusutannya juga bisa lebih kompleks tergantung metode yang dipilih.
4. Tujuan dan Pengaruh Akuntansi
a) Amortisasi
Lebih berfokus pada aset yang tidak bisa dipindahkan atau dijual, dengan tujuan untuk mengalokasikan biaya secara sistematis dan rasional seiring dengan berjalannya waktu.
b) Depresiasi
Mengurangi nilai aset tetap untuk mencerminkan penggunaan atau keausan fisik yang terjadi selama penggunaannya dalam bisnis. Ini mempengaruhi laporan keuangan, mengurangi laba kena pajak.