IDXChannel - Pakar Kesehatan sekaligus Dokter Relawan Covid-19, dr. Muhamad Fajri Adda'i, mengatakan bahwa varian Omicron masih tetap seperti Covid-19 pada umumnya. Meski Omicron dianggap memiliki gejala lebih ringan, namun masih tetap berpotensi mengalami perburukan.
Saat dihubungi MNC Portal, Jumat (7/1/2022) saat ini Omicron masih disinyalir lebih rendah mengalami keparahan. Sudah ada tujuh paper yang menyatakan Omicron lebih rendah keparahannya baik pada uji klinis awal maupun pada in Vitro pada hewan.
"Namun tetap bisa jadi perburukan juga. Varian Omicron lebih sedikit lambat sepersepuluh kali dalam mengalami perburukan dibandingkan dengan varian yang sebelumnya," ujar dr. Fajri dalam penjelasannya.
Dokter Fajri mengatakan bahwa varian Delta atau Wuhan 10 kali lebih cepat dan lebih sering menginfeksi saluran napas bagian bawah. Dimana saluran napas bagian bawah ini adalah paru-paru. Alhasil perburukan mungkin bisa lebih cepat terjadi.
"Namun perlu dipahami juga bahwa kecepatan penularan Omicron ini yang jelas 70 kali lebih cepat daripada varian sebelumnya atau Delta," tuntasnya.