“Kembali lagi saat 98 kita memilih berbagai kebijakan yang membuat struktur ekonomi kita sebenarnya rapuh. Ketergantungan terhadap impor di berbagai sektor, linkage antara industri besar dan industri kecil, linkage antara hulu dan hilir itu sangat rentan,” ujar Hendri.
Tambah Hendri, jika di 2022 tidak ada perubahan kebijakan, maka hal ini akan menjadi PR yang lebih besar ke depannya.
“Kalau di 2022 kita tidak ada perubahan di dalam pilihan kebijakan, dan kemudian kita memang pulih tetapi strukturnya itu tidak membaik tetapi justru memburuk, maka itu menjadi PR yang lebih besar lagi bagi kita,” tandasnya.
(NDA)