Adapun persiapan lain yang tengah dikedepankan yakni mendidik para calon PMI untuk memiliki keterampilan berbahasa sesuai negara penempatan dan menyediakan pelatihan agar calon PMI memiliki sertifikat kompetensi. Benny bilang, hal ini penting dilakukan pemerintah serta jajaran terkait, karena wajah dan harga diri bangsa di mata warga negara asing ditentukan oleh wajah para pekerja migran Indonesia.
"Mempunyai keterampilan berbahasa yang digunakan negara penempatan serta memiliki sertifikat pelatihan. Ini yang sedang dipersiapkan oleh negara karena wajah Indonesia dan harga diri Indonesia di mata luar negeri, ditentukan oleh wajah para pekerja migran Indonesia," ucapnya.
Disamping itu, lanjut dia, mempersiapkan tenaga kerja Indonesia seperti itu adalah upaya pemerintah untuk mencegah penempatan-penempatan pekerja yang dilakukan secara ilegal.
"Karena para pekerja migran ilegal pada dasarnya tidak memiliki kompetensi dasar yang memenuhi syarat. Sehingga pekerja migran tersebut sangat rentan mendapatkan perlakuan tidak baik oleh atasannya," imbuhnya.
Benny menuturkan bahwasanya PMI adalah pahlawan negara yang memberikan devisa. Maka mereka harus diperlakukan bak seorang pahlawan pada umumnya. Adapun perlakuan khusus yang diberikan kepada PMI diantaranya, di bandara disiapkan lounge atau ruang tunggu VVIP, kemudian disediakan juga jalur cepat yang dikhususkan bagi PMI.