sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pandemi Covid, Ekspor Buah Segar Malah Naik 30,31 Persen

Economics editor Tia Komalasari/IDXChannel
03/04/2021 21:42 WIB
Selama masa pandemi Covid-19 di 2020, terdapat sebesar USD 389,9 juta nilai realisasi ekspor buah-buahan segar dan olahan.
Selama masa pandemi Covid-19 di 2020, terdapat sebesar USD 389,9 juta nilai realisasi ekspor buah-buahan segar dan olahan. (Foto: MNC Media)
Selama masa pandemi Covid-19 di 2020, terdapat sebesar USD 389,9 juta nilai realisasi ekspor buah-buahan segar dan olahan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Selama masa pandemi Covid-19 di 2020, terdapat sebesar USD 389,9 juta nilai realisasi ekspor buah-buahan segar dan olahan. Lebih detail, ekspor buah-buahan segar saja di tahun 2020 sebesar USD 96,3 juta, meningkat sebesar 30,31% dibanding tahun 2019.

Produk olahan nanas memberikan kontribusi ekspor terbesar dibanding buah segar dan olahan lainnya, yaitu sebesar 70,30%. Sedangkan untuk ekspor buah-bahan segar, ekspor pisang memberikan kontribusi sebesar 6% terhadap total ekspor buah-buahan segar.

“Terdapat 5 negara tujuan utama ekspor utama produk buah-buahan Indonesia, yaitu RRC, Hongkong, Malaysia, Uni Emirat Arab, dan Pakistan,” ujar Sekretaris Kementerian Bidang Perekonomian, Susiwijono, saat penanaman perdana pengembangan komoditas hortikultura di Desa Pulung, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo.

Namun dalam pengembangan hortikultura di Indonesia, masih terdapat masalah dan tantangan seperti lemahnya Sumber Daya Manusia (SDM) dan kelembagaan petani, terbatasnya modal, kurangnya pendampingan dan inovasi teknologi, serta rendahnya daya saing dan kurangnya akses pasar. Oleh karena itu, kerja sama kemitraan dengan petani perlu didorong agar petani dapat terbantu dalam merancang pola produksi hingga pemasaran sehingga petani menjadi mandiri dan tangguh.

Sebagai program prioritas, Kemenko Perekonomian akan mengkoordinasikan melalui integrasi kebijakan, yaitu penyediaan lahan melalui optimalisasi kebijakan pemanfaatan lahan Perhutanan Sosial, peningkatan produksi, mutu dan daya saing produk, dan peningkatan akses pembiayaan petani melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement