IDXChannel - Jasa logistik Indonesia sempat terpukul bahkan terkoreksi minus 32 persen ketika pandemi melanda 2020 lalu. Kini sektor ini terus tumbuh dan bahkan jauh lebih baik dibanding China dan Jepang.
Ketua Umum DPP Asosiasi Logitsik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi menyatakan telah mencatat Bisnis Logistik dan Ekspedisi Pada Tahun 2020 di awal pandemi 2020 yang menyebabkan bisnis logistik telah terdampak atau terkoreksi hingga minus 32 Persen.
“Kalau kita mengacu pada tahun 2020, memang di bisang transportadi atau logistik ini salah satu yang terkoreksi -32 persen dan itu terpanjang terdalam sepanjang sejarah tapi kita pahami tidak ada satu negara pun yang berpengalaman dalam menghadapi kondisi pada saat pandemi awal covid-19 saat itu,” kata Ketua Umum DPP ALFI Yukki Nugrahawan dalam program Market Review IDX channel, Senin (21/2/2022).
Selama Pandemi, Dia mengatakan, masyarakat mulai beralih memanfaatkan platform e-commerce dalam memenuhi kebutuhannya dan pihaknya telah melakukan sejumlah penyesuaian di berbagai lini.
“Tapi ada indikator, di tahun 2020 meski terkoreksi dan tahun 2021 kita melihat dua indikator yaitu pertumbuhan ekonomi kita dan yang kedua adalah bagaimana pertumbuhan itu dapat terjadi karena faktor konsumsi belanja masyarakat dan investasi,” urainya.
Dari data tersebut, Alfi menilai investasi dapat terus meningkat dan tumbuh di tahun 2021 dan tahun 2022 dan sesuai dengan apa yang telah ditargetkan pemerintah dan Indonesia kembali mengalami pertumbuhan cukup baik.
“Indikator ini yang membuat dan mendorong kembali di tahun 2021 khususnya investasi sehingga mendorong kembali sektor logistik di Indonesia yang dialami kami ALFI. Kita patut bersyukur jika di banding china dan jepang dan lainnya,” tutup Yukki. (RAMA)