Dampak panic crowds
Berikut beberapa dampak akibat dari hormon-hormon stress yang dilepaskan oleh SSA yang terstimulasi akibat ancaman atau rasa takut dalam suatu kerusuhan di kerumunan.
Jantung berdebar cepat dan keras, untuk memenuhi kebutuhan oksigen ke otot tungkai, yang membutuhkan banyak tenaga bila akan berkelahi atau lari. Pada respon mematung, detak jantung bisa menurun.
Paru-paru bekerja lebih cepat untuk memasok lebih banyak oksigen ke dalam darah untuk persiapan fight or flight.
Sebaliknya bila saraf parasimpatik yang lebih dominan, nafas justru tertahan / sesak.
Panca indra lebih sensitif. Penglihatan kita semakin tajam dan lapang pandang meningkat, pupil kita membesar sehingga kita dapat melihat situasi di sekitar kita lebih jelas. Pendengaran kita semakin tajam, bahkan suara jantung kita terdengar sangat keras.
Kulit, tangan dan kaki menjadi dingin karena aliran darah lebih dialirkan ke otot-otot besar yang digunakan untuk berkelahi atau lari. Akibatnya tangan dan kaki terasa dingin, kulit terlihat pucat, merinding; sementara otot-otot besar justru menjadi panas karena derasnya aliran darah. Nafsu makan turun drastis, pola BAB dan BAK juga mungkin terganggu.
(DES)