IDXChannel - Pariwisata global telah mengalami pemulihan yang stabil dalam satu setengah tahun terakhir.
Mengutip Visual Capitalist, Rabu (6/12/2023), Dana Moneter Internasional (IMF) melaporkan, Eropa menjadi wilayah pertama yang kembali ke tingkat sebelum pandemi. Sementara Asia, masih berada di bawah level sebelum pandemi akibat perpanjangan karantina wilayah di China.
Catatan saja, angka di bawah 100 berarti kedatangan orang asing lebih sedikit dibandingkan Desember 2019, dan sebaliknya.
Berikut skala relatif kedatangan bulanan pengunjung asing ke berbagai wilayah diindeks ke level Desember 2019. (Lihat tabel di bawah.)
Eropa adalah wilayah pertama yang kembali ke tingkat sebelum pandemi pada April-Mei 2022, dengan AS hampir mendekati angka tersebut pada Juli di tahun yang sama.
Amerika Latin juga mencapai tingkat wisatawan sebelum pandemi pada Juni 2022 dan kemudian kembali pada April 2023.
Satu pengecualian utama dalam pemulihan global adalah Asia (tidak termasuk China), yang berada di level 90,8 persen dari level 2019 pada April 2023.
Faktor utama pemulihan pariwisata Asia yang lebih lambat karena kurangnya wisatawan China yang disebabkan oleh periode karantina wilayah COVID-19 yang berkepanjangan.
Menariknya, besarnya tingkat pendapatan masyarakat China telah menjadikan negara ini sebagai sumber wisatawan terbesar di dunia. Sebagai contoh, pada 2019 (sebelum COVID-19), China menduduki peringkat pertama dalam hal pengeluaran pariwisata keluar, yaitu sebesar USD255 miliar.
Akibatnya, industri maskapai penerbangan global mengalami peningkatan dan penurunan lalu lintas. Maskapai penerbangan Eropa memiliki pangsa lalu lintas penumpang tertinggi, diikuti oleh AS pada 2022. Sementara keempat maskapai penerbangan terbesar di China mengalami penurunan lalu lintas.
Prospek ekonomi China (terbesar kedua di dunia) juga masih belum pasti, yang membayangi prospek pertumbuhan global untuk tahun depan. (ADF)