"Dulu, klaster pertanian ada sekitar 35.000 hektar lebih," kata dia.
Namun sekarang karena alih fungsi lahan yang masif tersebut, kini lahan pertanian abadi hanya tinggal 22.000 hektare. Di mana yang 10.000 hektare sudah beralih fungsinya menjadi bangunan
Dia mengakui jika Gunungkidul memang banyak diminati investor. Di mana mereka berminat membeli lahan seluas 500 meter persegi hingga berhektare-hektare. Sehingga kian banyak lahan milik warga Gunungkidul yang berganti pemilik orang luar Gunungkidul.
"Kita sadar betul itu. Jika dibiarkan maka bakal merugikan warga setempat," kata dia.
Oleh karena itu, alih fungsi lahan tersebut harus dikendalikan karena dirinya tidak ingin warga Gunungkidul hanya menjadi penonton. Pihaknya akan lebih selektif lagi berkaitan dengan permohonan perizinan.
Meski enggan menyebutkan secara tegas, namun Sunaryanta mengamini jika alih fungsi lahan banyak terjadi di sepanjang pesisir selatan Gunungkidul. Di mana sebagian besar memang untuk pariwisata