“Eropa [sedang] melihat prospek yang sangat nyata dari tidak memiliki cukup gas saat paling dibutuhkan, yaitu selama bagian terdingin tahun ini,” tambah Munton.
Jika itu terjadi, maka secara harga energi akan meroket secara drastis, sekaligus memaksa sejumlah negara untuk mencari sumber energi lainnya, seperti Norwegia dan Afrika Utara. Namun, sejauh ini belum mendapatkan titik temu.
Munton mencatat, harga energi telah mengalami lonjakan cukup tinggi dan bahkan hampir menyentuh USD50 per MMBTu. Harga tersebut sudah melampaui harga gas alam AS yang jumlahnya sudah mencapai sepuluh kali lipat.
“Harga telah melonjak tinggi. Itu adalah harga yang luar biasa tinggi untuk membayar gas alam, dan benar-benar tidak ada jalan keluar segera dari sini."
Sementara itu, McKinsey menyebut harga energi di Eropa meroket cukup tinggi pada kuartal pertama, yang disebabkan sejumlah sentimen mulai dari pasca-pandemi Covid-19, naiknya permintaan dan konflik di Ukraina.