Menteri Ekonomi Jerman, Robert Habeck, mengakui negaranya itu harus bersiap menghadapi kemungkinan di mana Rusia akan menangguhkan pasokan gas melalui Nord Stream 1 di luar periode pemeliharaan yang dijadwalkan.
"Berdasarkan pola yang telah kita lihat, tidak akan terlalu mengejutkan sekarang jika beberapa detail teknis kecil ditemukan dan kemudian mereka bisa mengatakan 'sekarang kita tidak bisa menyalakannya lagi'," keluh dia di sebuah acara di akhir Juni.
Tidak hanya itu, Eropa juga akan terpukul dengan resesi jika aliran gas Rusia berhenti. Pukulan terhadap ekonomi bisa mencapai 193 miliar euro (setara dengan Rp2.920,8 triliun) pada paruh kedua tahun ini, demikian data dari asosiasi industri vbw di negara bagian Bavaria bulan lalu.
"Penghentian tiba-tiba impor gas Rusia juga akan berdampak signifikan pada tenaga kerja di Jerman ... Sekitar 5,6 juta pekerjaan akan terpengaruh sebagai konsekuensinya," kata direktur pelaksana vwb, Bertram Brossardt.
Tidak hanya ekonomi, berhentinya pasokan akan lebih luas lagi. Penghentian total akan membuat harga gas Eropa lebih tinggi lebih lama, karena telah menyengat industri dan rumah tangga.