IDXChannel - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengumpulkan para pemangku kepentingan menjelang Jelang gelaran World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali.
Hal ini dilakukan untuk mengambil langkah dari masalah-masalah yang dihadapi serta mendorong sektor pariwisata Indonesia khususnya di Bali semakin berkualitas dan berkelanjutan.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan menyambut World Water Forum dan guna memastikan pariwisata Bali untuk semakin berkualitas dan berkelanjutan, pihaknya menyiapkan focus group discussion (FGD).
"FGD ini untuk memberikan solusi terhadap permasalahan-permasalahan terkini maupun juga langkah-langkah ke depan, memanfaatkan posisi Bali sebagai destinasi unggulan termasuk juga menjaga budaya dan taksu Bali ini tidak kita tinggalkan," kata Sandiaga Uno, Jumat (17/5/2024).
Salah satu isu yang turut dibahas adalah dugaan sejumlah Warga Negara Asing (WNA) yang melakukan ritual erotis. Kejadian tersebut sempat viral di media sosial dan berpotensi merusak citra pariwisata Bali.
Sandiaga pun menegaskan jika pihak kepolisian telah melakukan penelusuran dan berharap semua pihak termasuk masyarakat untuk responsif ketika ada hal yang berpotensi merusak citra pariwisata Bali dan Indonesia secara luas.
"Kita sepakat bahwa ekosistem pariwisata kita harus diperkuat. Ke depan bersama industri kami akan meningkatkan pengawasan, termasuk melibatkan bendesa juga desa-desa wisata, masyarakat sekitar, sehingga kita bisa saling mengawasi. Itu yang kita harapkan," kata dia.
Isu lain yang dibahas dalam FGD adalah pelanggaran-pelanggaran keimigrasian dan kriminalitas. Sandi berharap Bali dan Indonesia secara umum menjadi acuan pariwisata dunia yang berkualitas dan berkelanjutan.
"Ini yang kita harapkan dapat ditindak tegas, karena pariwisata yang berkualitas ini kita tidak boleh ragu-ragu," kata Sandi.
"Ada beberapa langkah-langkah yang bisa kita lakukan secara makro maupun mikro yang bisa kita upayakan untuk mengirim pesan yang jelas kepada dunia bahwa kita tidak akan mentolerir aktivitas kriminalitas yang ada di wilayah destinasi wisata unggulan dunia ini," tutupnya.
(NIY)