sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pedagang Cemas Harga Cabai Rawit Bisa Tembus Rp150 Ribu

Economics editor
11/11/2023 17:05 WIB
Harga cabai rawit merah kini sudah tembus Rp100 ribu per kilogram (Kg) dalam setengah bulan terakhir.
Pedagang Cemas Harga Cabai Rawit Bisa Tembus Rp150 Ribu (Foto: MNC Media)
Pedagang Cemas Harga Cabai Rawit Bisa Tembus Rp150 Ribu (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Harga cabai rawit merah kini sudah tembus Rp100 ribu per kilogram (Kg) dalam setengah bulan terakhir.

Aris pedagang cabai di Pasar Kebayoran Lama mengatakan, sebelumnya harga tersebut hanya berada di kisaran Rp40-Rp45 ribu per kg. Ia bahkan memprediksi harga cabai akan terus mengalami kenaikan.

"Sekarang cabai rawit merah udah Rp100 ribu dari sebelumnya Rp45 ribu, ini kemungkinan akan tembus Rp150 ribu, naik mulu soalnya. Nanti naik Rp120 ribu terus naik lagi, biasanya sih begitu. Ini harga sudah setengah bulan di angka Rp100 ribu," katanya.

Sementara itu, Aris mengatakan untuk harga cabai keriting merah kini berada di harga Rp90 ribu per kg dari sebelumnya hanya Rp40 ribu per kg. Kemudian cabai keriting ijo Rp70 ribu per kg dari sebelumnya hanya Rp30-35 ribu per kg

Kemudian Ia juga mengatakan saat ini bawang merah juga mengalami kenaikan harga dari sebelumnya hanya Rp30 ribu kini sudah mencapai Rp40 ribu per kg dan diprediksi akan terus mengalami kenaikan.

"Bawang merah Rp40 ribu dari Rp30 ribu. Ini mungkin naik terus karena musim hujan juga. Jeruk nipis limo juga sudah Rp100 ribu dari sebelumnya cuma Rp20-30 ribu," katanya.

Adapun Ia menjelaskan bahwa dengan banyaknya harga yang mengalami kenaikan penjualannya pun kini mulai menurun, namun tidak terlalu drastis turunnya.

Pasalnya, biasanya Ia bisa menjual sebanyak 35 kilo dalam sehari. Namun kini Ia hanya dapat menjual 20 kg per harinya.

"Penjualan ya gini-gini aja. Cuma kita mengurangi belanjanya, karena gedean modalnya. Itu terjual 20 kilo ya Alhamdulillah," katanya.

Meski alami penurunan penjualan dan naiknya harga, Ia berharap bahwa bahan pangan tersebut tidak langka sehingga Ia bisa tetap berjualan.

"Ya pengennya sih lancara aja lah, walaupun barang pada mahal. Barang ada yang beli ada meski sedikit," katanya.

(DES)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement