“Kerjasama dengan ASDP sangat strategis. Mereka memiliki ratusan pelabuhan yang bisa dijadikan sebagai ruang promosi UMKM. Di Pelabuhan Merak saja, setiap hari ada lalu lintas 26.000 orang. Kerja sama ini bukan CSR tapi bisnis yang saling menguntungkan antara ASDP dan UMKM. Pemerintah dalam hal ini akan mendukung peningkatan kompetensi UMKM,” kata Hanung.
Febrizal Efendi, Manajer Kerjasama Usaha PT ASDP Indonesia Ferry mengatakan sudah menyediakan alokasi tempat berusaha bagi pelaku UMKM lebih dari 30%. Saat ini sudah mencapai 39 % melebihi dari yang diamanatkan PP No. 7 Tahun 2021.
“Kami menyatakan bahwa UMKM adalah partner kami, karena kami melihat kegiatan bisnis UMKM sangat potensial, Kami berharap sinergi program ini dapat terus ditingkatkan sesuai dengan arahan pemerintah,” kata Febrizal.
Pelabuhan-pelabuhan di bawah pengelolaan PT ASDP, termasuk Terminal Terpadu Merak dan Bakauheni Harbour City akan menyediakan sentra UMKM untuk mendukung tercapai UMKM naik kelas.
PT ASDP Indonesia Ferry mengalokasikan sebagian area yang dimanfaatkan oleh UMK pada Dermaga Reguler Merak dan Terminal terpadu Merak dengan ragam jenis usahanya meliputi rumah makan, souvenir/oleh-oleh, fotocopy, dan toko kelontong (bahan pokok, makanan dan minuman).