Selain itu, perlu restorasi atau pergantian armada yang usianya cukup lama. Sukendra mengakui, kapal-kapal tersebut membutuhkan perawatan intensif dengan biaya tinggi karena pemborosan bahan bakar dan sejumlah perbaikan lainnya.
Namun, perbaikan tetap saja berujung pada perbaikan ulang. Perkaranya, kapal milik perusahaan pelat merah itu tetap mengalami kerusakan dan pemborosan bahan bakar.
"Kapal tersebut sudah termasuk ekspansif, biasa perawatan. Jadi, daripada perawatan kapal biaya besar sekali dan kapalnya tidak berubah, tetap saja kapal yang tua itu tadikan, lebih bagus kita berencana mendatangkan kapal-kapal baru yang tentunya fungsinya sudah tepat guna dengan kondisi yang sekarang," ungkap dia. (TYO)