sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Peluang Pemangkasan Suku Bunga The Fed Muncul usai Laporan Ketenagakerjaan AS

Economics editor Kunthi Fahmar Sandy
06/09/2025 06:43 WIB
Berdasarkan kontrak berjangka Dana Fed 30 Hari CME Group, pasar kini menetapkan probabilitas 92,4 persen untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps)
Peluang Pemangkasan Suku Bunga The Fed Muncul usai Laporan Ketenagakerjaan AS (FOTO:iNews Media Group)
Peluang Pemangkasan Suku Bunga The Fed Muncul usai Laporan Ketenagakerjaan AS (FOTO:iNews Media Group)

IDXChannel - Menyusul laporan ketenagakerjaan bulan Agustus yang melemah, para investor sepenuhnya memperhitungkan kemungkinan penurunan suku bunga The Fed pada bulan September.

Menurut Alat Pemantau Suku Bunga The Fed dari Investing.com, berdasarkan kontrak berjangka Dana Fed 30 Hari CME Group, pasar kini menetapkan probabilitas 92,4 persen untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan 17 September dan peluang 7,6 persen untuk penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps).

Sehari sebelumnya, peluang tersebut masing-masing berada di angka 98,4 persen dan 0 persen. Dilansir dari laman Investing Sabtu (6/9/2025), pergeseran ini terjadi setelah Departemen Tenaga Kerja melaporkan bahwa perekonomian hanya menambah 22.000 lapangan kerja pada bulan Agustus, jauh di bawah ekspektasi para ekonom sebesar 75.000. 

Selain itu, dua bulan sebelumnya direvisi lebih rendah sebesar 21.000. Adapun tingkat pengangguran juga naik tipis menjadi 4,3 persen dari 4,2 persen, tertinggi sejak 2021.

Meskipun pasar melihat penurunan suku bunga sebagai sesuatu yang hampir pasti, inflasi yang tinggi memperumit situasi. Namun, Ketua The Fed, Jerome Powell telah mengisyaratkan keterbukaan terhadap pelonggaran.

Di Jackson Hole bulan lalu, dia mengatakan bahwa dengan kebijakan yang berada di wilayah restriktif, prospek dasar dan pergeseran keseimbangan risiko mungkin memerlukan penyesuaian sikap kebijakan kami.

Data ketenagakerjaan yang lemah tampakya memberikan Powell dan para penentang lainnya perlindungan politik dan ekonomi untuk menyelaraskan diri dengan rekan-rekan yang telah mendorong penurunan suku bunga.

Secara keseluruhan, para ekonom sepenuhnya yakin bahwa The Fed akan bertindak pada bulan September, meskipun penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin tampaknya terlalu tinggi.

"Kami tidak melihat laporan tersebut cukup lemah untuk membenarkan penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin pada bulan September, tetapi laporan tersebut membuka peluang bagi penurunan suku bunga pada pertemuan-pertemuan berikutnya," ujar Kepala Ekonom AS Morgan Stanley, Michael Gapen, setelah laporan tersebut.  

Mereka memperkirakan pemangkasan sebesar 25 bps pada bulan September dan Desember, meskipun data pekerjaan yang lemah dapat mendorong Fed untuk melakukan pemangkasan dalam pertemuan-pertemuan berikutnya, kemungkinan pada bulan September dan Oktober.

"Kami mengubah proyeksi kami dari pemangkasan suku bunga pada Oktober dan Desember tahun ini, menjadi September dan Oktober," ujar ekonom CIBC, Ali Jaffery. 

"Kami mempertahankan proyeksi suku bunga terminal kami di 3,5 persen yang akan tercapai sekitar pertengahan tahun depan. Oleh karena itu, kami mengubah waktu dimulainya siklus pelonggaran, tetapi mempertahankan total pelonggaran di 100 bps," tutur dia.

"Ini merupakan tanda-tanda bahwa permintaan tenaga kerja juga melemah, bukan hanya pasokan," ujar Shruti Mishra, Ekonom AS di BoA Securities. 

Oleh karena itu, lanjut dia, sekarang The Fed diperkirakan memangkas suku bunga sebesar 25 bps pada bulan September dan Desember.

(kunthi fahmar sandy)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement