sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pembangkit Berusia 36 Tahun Ini Jadi Andalan PLN Kalau Listrik Jawa-Bali Mati Total

Economics editor Oktiani Endarwati
11/11/2021 20:25 WIB
Keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Saguling berkapasitas 700,72 Megawatt ini memiliki peran yang sangat vital.
Pembangkit Berusia 36 Tahun Ini Jadi Andalan PLN Kalau Listrik Jawa-Bali Mati Total (FOTO: MNC Media)
Pembangkit Berusia 36 Tahun Ini Jadi Andalan PLN Kalau Listrik Jawa-Bali Mati Total (FOTO: MNC Media)

Listrik ramah lingkungan dari PLTA Saguling disalurkan melalui Gardu Induk Tegangan Extra Tinggi (GITET) Saguling dan diinterkonesikan ke jaringan se-Jawa dan Bali melalui Saluran Utama Tegangan Extra Tinggi (SUTET) 500 kilo Volt (kV). 

"Fungsinya selain sebagai tambahan untuk menyuplai listrik di Jawa Bali juga mengamankan Jawa Bali apabila terjadi gangguan listrik," jelas Ahsin.

Ahsin memaparkan, saat terjadi kendala listrik, PLTA yang memasok kebutuhan Cibinong, Cirata dan Bandung Selatan tersebut akan dialihkan ke jaringan Jawa dan Bali. Selain itu, PLTA Saguling POMU juga berfungsi sebagai pengatur frekuensi sistem dengan menerapkan load frequency control (LFC).

"Ketika terjadi gangguan, PLTA Saguling masih dapat dioperasikan sebagai black start sekaligus berperan menjadi pengisian tegangan untuk menopang pembangkit listrik PLTU Suralaya," ucap Ahsin.

Terletak di Kabupaten Bandung Barat dengan total kapasitas terpasang mencapai 844,36 MW, PLTA Saguling POMU ditopang oleh 7 sub-unit, serta 1 unit jasa operasi dan pemeliharaan pembangkit untuk menjaga keandalan pasok listriknya. 

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement