Di antaranya, pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), mengakselerasi pembangunan infrastruktur pendukung transformasi ekonomi, hilirisasi, serta industrialisasi sumber daya alam termasuk industri kendaraan listrik.
Di tempat yang sama, Ketua Umum KADIN Indonesia, Arsjad Rasjid juga menyampaikan bahwa kontribusi ekspor besi dan baja masuk lima besar komoditas utama. Permintaan domestik dan ekspor besi baja meningkat seiringan pemulihan perekonomian nasional pasca pandemi Covid-19.
“Peluang pasar domestik yang besar, seiring dengan instruksi presiden tentang pelarangan belanja impor terhadap produk yang bisa diproduksi di dalam negeri dan pengoptimalan Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) pada lintas sektor," kata Arsjad.
Arsjad juga menyampaikan bahwa daya saing Infrastruktur Indonesia secara global saat ini berada pada posisi ke-55, atau mengalami peningkatan dari posisi ke-57 pada 2021.
Oleh karena itu, IBF 2022 ini menjadi ajang bagi industri baja untuk dapat menjadi bagian dari setiap pembangunan di Indonesia.
"Dan itu yang harus menjadi fokus kita bersama untuk memastikan produk Indonesia menjadi bagian dari pembangunan Indonesia," pungkasnya. (NIA)