IDXChannel - Upaya perbaikan tata kelola industri minyak sawit yang digulirkan pemerintah menjadi prioritas utama para produsen dan pelaku usaha di sektor komoditas unggulan ini. Salah satunya pembaruan teknologi melalui strategi Technology and Talent Palm Oil Mill Indonesia atau TPOMI.
Sekretaris Jenderal Perkumpulan Praktisi Profesional Perkebunan Indonesia (P3PI), Hendra J. Purba mengatakan, penerapan teknologi dalam produktivitas industri kelapa sawit menjadi keharusan yang harus diterapkan di Indonesia.
Hal tersebut juga bisa membuktikan kepada dunia internasional bahwa perkebunan kelapa sawit di Indonesia telah menerapkan prinsip-prinsip keterpaduan dan ramah lingkungan.
"Kelapa sawit Indonesia memiliki nilai yang luar biasa dan bisa menopang banyak aspek jika dimanfaatkan dengan teknologi yang baik,” ujar Hendra dalam keterangan resminya, Jakarta, Sabtu (15/6).
Untuk itu, melalui dukungan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), P3PI menggelar konferensi Technology and Talent Palm Oil Mill Indonesia (TPOMI) 2024 dengan tema Mengupas Keberlanjutan, Teknologi dan Tantangan di Industri Sawit tanah air.
Acara yang akan diselenggarakan 18-19 Juli 2024 di Bandung ini, fokus mengedepankan sistem teknologi modern terpadu yang menunjang produktivitas industri kelapa sawit dari hulu hingga hilir secara berkesinambungan.
"Dunia harus tahu tentang terobosan terbaru teknologi yang bisa kita terapkan agar industri sawit ini bisa lebih efisien dan tetap punya nilai lebih di pasar ekspor,” kata Hendra yang ditunjuk sebagai panitia TPOMI 2024.
Diharapkan dengan pembaruan teknologi, para pemangku kepentingan seperti riset, akademisi maupun perusahaan bisa mengetahui perkembangan teknologi di industri kelapa sawit untuk menyongsong Indonesia emas 2045.
"Pabrik sawit harus berpacu dan seimbang. Memenuhi syarat keberlanjutan. Mengadopsi teknologi (mesin, IoT, dan AI). Para pelaku juga harus terus skilling, up-skilling dan re-skilling," tuturnya.
(FAY)