Sebagai informasi, saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada 2020, penjualan mobil saat ini turun drastis ke angka 532 ribuan. Setelah diterapkan PPnBM DTP, penjualan mobil meningkat menjadi 887 ribuan pada 2021, dan melonjak ke angka 1,04 juta unit pada 2022.
"Kalau ada obat mujarab yang segera bisa memberikan kondisi yang lebih baik, pastinya kita bisa naik. Mungkin kita tunggu kebijakan insentif jangka pendek hingga menengah ya, 2-3 tahun supaya ini segera naik," ujar Kukuh.
Sepanjang Januari-Agustus 2025, penjualan mobil secara wholesales alias distribusi dari pabrik ke diler sebesar 500.951 unit. Angka tersebut turun 10,6 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu sebesar 560.552 unit.
"Sekarang kita perlu insentif, kondisi lagi sulit. Jangka panjangnya kita harus punya kajian yang komprehensif dan menyeluruh. Berapa sih daya beli masyarakat kita? Kalau saya hanya tahu dari Gaikindo, itu datanya 70-80 persen orang beli mobil yang harganya di bawah Rp400 juta," kata Kukuh.
Seperti diketahui, penjualan mobil di Indonesia pada tahun lalu hanya tembus 865 ribuan unit. Harga mobil baru yang sangat tinggi ditambah instrumen pajak yang alami peningkatan membuat masyarakat makin sulit membeli mobil baru.
(Dhera Arizona)