Dia mengatakan, bila produktivitas petani tebu bisa ditingkatkan, maka Indonesia tak perlu lagi mengimpor gula konsumsi.
“100 tahun lalu, tahun 1930, di Pulau Jawa ada 102.000 hektare (ha) tanaman tebu dengan produksi 3 juta ton. Artinya bisa 15 ton per ha. Kemudian sejak itu, terjadi penurunan terus,” tuturnya.
“Saat ini luas pertanaman tebu kita di atas 500 ribu ha. Kalau berkaca 100 tahun yang lalu, 500.000 ha produksinya 7,5 juta ton. Kalau produktivitas kita sekarang sama dengan 100 tahun lalu, kita tak perlu impor gula, bahkan kita bisa ekspor, ini gambarannya,” ujar Ghani.
Saat ini, PTPN III memiliki program peningkatan produktivitas petani, dari 5 ton per ha, menjadi 8 ton per ha. Untuk mencapai target itu, perusahaan akan memasok varietas tebu terbaik ke petani lokal, menerapkan teknologi pertanian, dan sebagainya.